Rabu, 22 Januari 2014
Laporan Penelitian Teromg
Laporan Penelitian Perkembangan Tanaman Terong Secara Generatif
LAPORAN PENGAMATAN
PERKEMBANGAN TANAMAN TERUNG SECARA GENERATIF
NAMA : Yogi Hariyadani
NPM : 17111533
KELAS : 3KA07
TAHUN AJARAN 2013/2014
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena beliau masih memberikan kesempatan pada hambanya ini untuk melaksanakan segala kegiatannya,dalam hal ini termasuk memberikan suatu kecerdasan pikiran untuk menyelesaikan tugas-tugas saya sebagai siswa.
Didalam penyusunan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan.Berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat berguna bagi siswa lain ataupun dalam sebagai bahan bacaan atau referensi, dan dapat membantu proses belajar dalam materi pembelajaran bidang studi BIOLOGI TERAPAN dengan judul Perkembangan Tanaman Secara Generatif Dengan Cara Menanam Tanaman Terong.
Makalah yang di susun ini tak luput dari kekurangan, baik dari segi isi materi, maupun tata bahasanya. Karena itu saran dan sumbangsihnya yang bersifat membangun kami harapkan dengan sangat, agar dapat menyajikan makalah yang baik dan sempurna selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 1 DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN................................................................................................................. 3
A. Rumusan Masalah................................................................................................................... 3
B. Latar Belakang........................................................................................................................ 3
C. Tujuan Pengamatan................................................................................................................. 3
D. Manfaat Pengamatan............................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................................. 4
A. Defenisi Terung....................................................................................................................... 4
B. Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.................................................................. 5
METODE PENGAMATAN.................................................................................................. 6
A. Alat.......................................................................................................................................... 6
B. Bahan...................................................................................................................................... 6
C. Langkah Kerja......................................................................................................................... 6
HASIL PENGAMATAN....................................................................................................... 7
A. Data Hasil Pengamatan........................................................................................................... 7
B. Gambar Hasil Pengamatan...................................................................................................... 7
PENUTUP.............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 8
B. Saran....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terung (Solanum melongena) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Karena terung merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pertumbuhan terung yang di tanam?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan terung?
C. Tujuan Pengamatan
1. Untuk mengetahui proses pertumbuhan pada tanaman Terung yang di tanam
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pertumbuhan terung dan manfaat kegunaannya.
D. Manfaat Pengamatan
1. Untuk menambah pengetahuan tentang tanaman ‘Terung’
2. Sebagai acuan dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Defenisi Terung
Terung (Solanum melongena) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung ternyata sangat kaya akan mineral yang sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh Anda. Kandungan potassium, magnesium, kalsium, dan fosfor terung cukup sarat.
Benih terung sebaiknya disemaikan dulu sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan dan cara penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat. Hanya saja kebutuhan benih terung berbeda dengan benih tomat.
Penyiraman dilakukan setiap hari, pada musim kemarau penyiraman bisa2-3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore, sampai tanaman dapat beradaptasi dan tidak layu biasanya sampai umur 15 hari setelah tanam. Selanjutnya penyiraman dilakukuan dengan cara dilep, yaitu air dimasukan pada ssetiap parit, air dibiarkan tergenang diparit selama beberapa menit sambil disiram pada tanaman menggunakan gayung. Penyiraman dilakukan paling lambat satu minggu setelah tanam.
Untuk menanam terung di dalam pot, perhatikan agar media tanamnya memiliki daya resap air yang tinggi. Cara yang gampang adalah dengan mencampur media tanam dengan pasir atau media lain yang tidak menahan air, misalnya sekam. Soal wadah tanaman, kita dapat menggunakan ember, bekas wadah cat tembok, ataupun pot yang dilubangi bagian sampingnya dan bawahnya untuk mengalirkan air siraman.
Ada 3 penyakit terong umum yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Mereka adalah penyakit layu, busuk mekar akhir dan berbagai jenis kanker. Di antara semua penyakit tanaman terong, layu Verticillium adalah yang paling merusak. Ada juga tanaman penyakit yang disebabkan oleh hama.
Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, tempat penanaman terung haru sterbuka (mendapat sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang lindung, pertumbuhan tanaman terung akan kurus dan kurang produktif.
Tanaman terung dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah. Tetapi keadaan tanag yang paling baik untuk tanaman terung adalah jenis lempung berpasir, subur, kaya akan bahan organik, aerasi dan drainasenya baik serta pada pH antara 6,8 - 7,3. Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi, suhu udara 22 - 30oC (Bertanam Terung, Ir. Rahmat Rukmana)
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
1. Faktor eksternal/lingkungan : factor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: Air dan mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya.
2. Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Macam-macam hormon pada tumbuhan:
Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam, Absisat Kalin.
BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Alat
· Polybag
· Sekop kecil/Sendok semen
B. Bahan
· Bibit Terung (yang telah siap tanam)
· Tanah yang subur
· Pupuk (Bila Perlu)
· Air
C. Langkah Kerja
· Pertama, siapkan tanah yang telah dimasukan dalam polybag.
· Lalu tanah dilubangi dan bibit langsung di tanam.
· Selanjutnya, lubang tanah tadi diisikan pupuk (kompos atau kandang).
· Kemudian di sekitar lubang tanam disirami air agar tanah cukup lembap, tetapi tidak sampai tergenang.
· Setelah di tanam, penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali hingga tunas dan daun tumbuh.
· Polybag yang berisi tanaman terong tadi diletakkan ditempat yang cukup cahaya agar terong cepat tumbuh dan tidak layu.
· Jika tanaman terong telah berbunga, penyiraman cukup dilakukan 2 kali sehari.
· Tanaman terong ini harus dirawat dan diperhatikan agar terhindar dari hama-hama pengganggu.
· Pengamatan dilakukan setiap hari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Hasil Pengamatan
Dari penelitian yang saya lakukan dari tanggal 28 September 2013 sampai 6 November 2013 menunjukkan hasil seperti berikut:
· Hari pertama setelah penanaman, tunas belum terlihat.
· Pada hari ketiga setelah penanaman, kecambah terung mulai terlihat tumbuh sekitar 2,5 cm.
· Sekitar seminggu kemudian, tanaman sudah setinggi 4,8 cm.
· Di usia 14 hari, mulai tumbuh cabang-cabang. Tanaman setinggi 8,3 cm.
· Pada hari ke-18, cabang-cabang tadi mulai tumbuh pucuk.
· Pada hari ke 21, pucuk tadi mulai berkembang menjadi daun kecil.
· Pada hari ke-25, mulai tumbuh cabang-cabang baru.
· Pada hari ke-27, tanaman sudah setinggi 11,8 cm. Dan daun-daun mulai tumbuh.
· Di hari ke-31, tanaman telah setinggi 14,5 cm.
B. Gambar Hasil Pengamatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penanaman dan pengamatan yang telah kami lakukan selama satu bulan terakhir ini, kami menyimpulkan bahwa:
1) Untuk menanam tanaman terung sangat memerlukan kesabaran karena waktu untuk menumbuhkan tanaman ini sebesar 15 cm butuh waktu kurang lebih 1 bulan.
2) Penyiraman tanaman terung dilakukan 2-3 kali sehari.
3) Tanaman terung ini harus mendapatkan sinar matahari yang cukup agar pertumbuhan maksimal.
B. Saran
Tanaman harus dilindungi dari cahaya matahari langsung dengan adanya pembuatan naungan. Kemudian untuk kelembaban tanah yang cukup maka harus rajin setiap hari disiram agar tanaman terong tidak kekurangan air. Setiap hari tanaman harus dibersihkan dari gangguan gulma yang menyebabkan kekurangan unsur hara di dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Haryoto ( 2010), Kreatif di Seputar Rumah: Menanam Terong di Pot. Bandung: Kanisius.
Rukmana, Ir. Rahmat (2011), Bertanam Terung. Bandung: Kanisius.
http://id.wikipedia.org/wiki/terung. Diakses pada 18 Oktober 2013
http://wolipop.detik.com/read/2012/10/04/143036/2054583/1136/menjaga-kesehatan-ginjal-jantung-dengan-sajian-terung) . Diakses pada 18 Oktober 2013.
http://tipspetani.blogspot.com/2010/04/cara-menanam-terong.html. Diakses pada 30 Oktober 2013.
http://anadoang.blogspot.com /2012/11/budidaya-terong-ungu.html. Diakses pada 30 Oktober 2013.
http://bagongmendem.blogspot.com/2011/09/laporan-biologi-pengaruh-konsentrasi.html. Diakses pada 30 Oktober 2013.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar